ARTICLE AD BOX
Ini mengingatkan Guruji pada pesan simbolis yg Guruji terima pada waktu pandemi Covid-19, ketika dimana semua orang di dunia di jauhkan dari keramaian oleh pemerintah di seluruh dunia. Secara nyata setiap manusia punya panggilan masing-masing.
Bagi politikus dan pengusaha, keramaian adalah tempat untuk mendapatkan keuntungan. Tapi bagi seorang empath dan pencinta kesendirian, keramaian adalah tempat yang sebaiknya dijauhi secara bijaksana. Bagi mereka yang sering merasa kesepian dalam keramaian. Dan sering mengikuti keinginan orang lain ini sangatlah berbahaya.
Bahayanya orang keramaian, persoalan waktu ia akan menjadi orang asing di dalam tubuhnya sendiri. Terutama dengan cara terus menerus memikirkan bagaimana dirinya agar ‘cocok’ dengan orang lain. Sebagian pecinta kesendirian juga tersesat. Ada yang tersesat dalam keterhubungan spiritual karena rasa terima kasih yang mendalam.
Inilah yang Guruji maksud tersesat yang indah. Hal tersebut sangatlah sehat dan mudah membuat Anda bahagia. Sebagian pecinta kesendirian juga tersesat, dalam kedamaian yang mekar dalam cinta kasih. Kemudian bahagia dalam pelayanan. Jika beberapa dari Anda merasa tidak nyaman atau tidak aman dalam keramaian baik karena Anda peka atau mudah terkuras energinya, jalan setapak kesendirian yang penuh penerimaan layak di coba.
Di jalan kesendirian yang penuh penerimaan, pemandunya tidak lagi pujian dari orang luar, tapi rasa tenang damai di dalam. Kompasnya tidak lagi kekayaan di luar, tapi kekayaan di dalam. Dari rasa syukur sampai kedamaian. Hal pertama yang perlu dilakukan untuk memulai perjalanan, lepaskan semua beban masa lalu dengan tulus memaafkan. Ingat kegelapan masa lalu kelabu adalah perpustakaan yg penuh dengan pelajaran. Belajarlah dari memaafkan diri sendiri sampai mencintai diri sendiri.
Bertumbuhlah secara harmoni dengan diri sendiri. Ingat, hanya Anda yang bisa menjadi sahabat setia 24 jam bagi diri Anda sendiri. Sebagaimana yg telah disebarkan dan dibagikan bagi para pencinta kesendirian. Mencintai diri sendiri adalah sebuah kelahiran kembali yang penuh dengan keindahan. Banyak kegelapan di dalam yang akan lenyap. Setelah anda bertumbuh kedalam. Ia membuat Anda menjadi penyembuh terbaik bagi diri Anda sendiri.
Begitu tumbuh mendalam di dunia self-love, suatu hari Anda akan berjumpa diri (Self). Semua keberadaan adalah diri Anda. Dan kesendirian pun menjadi rumah indah kedamaian. Begitu Anda berjumpa diri yang Agung, dimana semua keberadaan adalah diri Anda, Anda akan mengerti melalui pencapaian: "Ternyata tersesat dalam kedamaian sangat indah".
Sebuah bemper pengaman dari banyaknya tuntutan di kehidupan modern. Tempat suci di dalam adalah tempat suci di dalam pikiran dan jiwa manusia. Surga dimana kekacauan diluar tidak akan bisa menyentuh. Ini adalah tempat dimana kita terhubung dengan kesadaran murni, mencari kejelasan dan memelihara kedamaian dalam diri.
Berbeda dengan menutup kehidupan pribadi dari dunia luar, hanya dengan mengisolasikan diri sendiri. Kesadaran murni dimana dengan sadar tidak terpengaruh lingkungan sekitar, dimana kesadaran, mereflesikan diri dan pembaruan diri. Ini adalah bemper pelindung terhadap banyak permintaan di dunia, menawarkan kesempatan untuk menghindar dari banyaknya ganguan dan godaan dari luar.
Nikmatilah diri sendiri apa adanya di saat ini. Untuk mencapai kondisi ini diperlukan kesadaran penuh. Meditasi, menulis di buku harian, olah nafas yang mendalam, atau hanya menyatu rapi dengan saat ini. Itu adalah sebagian cara agar kesendirian menjadi rumah yang sangat indah. Untuk sebagian orang hal ini adalah taman kehidupan yang cerah dan ceria untuk lainnya adalah sebuah kekosongan yang murni. Apapun bentuknya kuncinya ada di kedamaian, kesadaran dan penerimaan diri secara apa adanya.
Tempat suci didalam bukanlah sebuah tempat untuk melarikan diri tetapi sebagai sebuah tempat untuk memperkuat jiwa di dalam. Ini mengingatkan kita akan kekuatan diri di dalam dimana hal ini akan membantu menuntun kita dalam setiap kerumitan kehidupan dengan penuh motivasi. Kuncinya adalah mengistirahatkan pikiran dari segala bentuk pembandingan, penghakiman, dan persaingan berlebihan. Sehingga kesendirian betul-betul menjadi tempat berteduh yang indah. 7