ARTICLE AD BOX
Saat ditemui Sabtu (4/1/2025), Cenk Cenk Beroo menjelaskan perjalanan kariernya yang unik. Lulusan SMK Negeri 1 Denpasar ini awalnya memilih untuk berkarya di bidang seni ogoh-ogoh sebagai hiburan sekaligus untuk menikmati proses pembuatan ogoh-ogoh.
"Saya awalnya bercita-cita melanjutkan studi ke sekolah seni, namun karena lokasi yang jauh dari rumah, saya memutuskan untuk mengambil jurusan teknik di SMK Negeri 1 Denpasar,” ujar Cenk Cenk Beroo yang saat ini bekerja di salah satu hotel di Bali sebagai staf IT.
Namun begitu, kecintaannya terhadap seni ogoh-ogoh terus berkembang secara otodidak. Perjalanan kariernya dalam seni ogoh-ogoh dimulai pada tahun 2004 ketika dia pertama kali ikut lomba ogoh-ogoh. Kini, setelah hampir dua dekade berkarya, Cenk Cenk Beroo menjadi sosok yang disegani, bahkan dipercaya untuk menjadi juri dalam berbagai lomba ogoh-ogoh.
"Setiap tahun, saya mendapatkan kesempatan untuk berkarya dan ikut serta dalam pembuatan ogoh-ogoh di Banjar Kedaton Sumerta. Saya senang bisa berbagi dan mendalami lebih dalam dunia ogoh-ogoh, apalagi dengan perkembangan dan kreativitas anak muda sekarang yang semakin canggih," jelasnya.
Sementara itu menjadi juri lomba ogoh-ogoh mini sejak 2018 dan lomba ogoh-ogoh besar sejak 2019, Cenk Ceng Bero telah mengunjungi berbagai daerah di Bali, bahkan luar Bali, seperti Lombok. Keahliannya dalam seni ogoh-ogoh semakin berkembang seiring waktu. Menurutnya, perkembangan seni ogoh-ogoh sangat dinamis, terutama dalam hal bahan dan teknik konstruksi.
"Dulu, rangka ogoh-ogoh masih menggunakan kayu ulatan bambu, lalu menggunakan styrofoam atau gabus, dan bahkan yang kembali menggunakan bambu. Banyak perkembangan lainnya, seperti konstruksi dengan besi dan ide-ide yang lebih ekstrim serta memanfaatkan teknologi," katanya.
Tidak hanya itu, Cenk Cenk Beroo juga berpesan agar pemerintah maupun masyarakat terus memberi ruang untuk anak muda berkreasi dalam seni ogoh-ogoh, terutama di daerah-daerah pelosok Bali. Dia berharap, tahun 2025 akan menjadi momentum kebangkitan seni ogoh-ogoh, setelah tantangan yang dihadapi akibat pandemi Covid-19.
"Harapan saya di tahun 2025, semakin banyak daerah yang melirik kreativitas anak muda, baik di kota maupun di pelosok Bali. Semoga ini menjadi awal kebangkitan bagi para seniman ogoh-ogoh, dan dapat menghidupkan kembali tradisi dengan semangat baru," tutur Cenk Ceng Beroo.
Dengan pengalamannya sebagai juri serta sebagai seniman ogoh-ogoh yang berkiprah dari tahun ke tahun, Cenk Cenk Beroo menjadi salah satu sosok yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan seni ogoh-ogoh di Bali. Ke depannya, dia berharap seni ogoh-ogoh tetap menjadi ajang kreativitas dan kebersamaan, yang membawa kebanggaan bagi masyarakat Bali. *m03